Minggu, 17 Oktober 2010

Epidemiologi dan Peranannya dalam Masyarakat

I. LATAR BELAKANG

            Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu Kesehatan Masyarakat yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Keberadaan penyakit masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara kuantitatif. Karena itu epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan yang banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan.
            Untuk masa yang lama, perhatian utama dalam epidemiologi adalah area penyakit menular. Terjadinya penyakit – penyakit infeksi yang sangat menular bervariasi dengan cara yang jelas dan sering kali meningkatkan secara dramatis pada waktu apa yang dinamakan epidemi. Ditemukan bahwa individu yang telah kontak dengan penduduk yang sakit acap kali menjadi sakit dan mereka yang sembuh jarang menjadi sakit kembali. Pengamatan – pengamatan epidemiologi semacam ini menjadi dasar teori tentang kekebalan dan menyarankan cara – cara yang efektif untuk mencegah penyakit bahkan sebelum mikroorganisme dan antibodi ditemukan. Satu contoh yang terkenaal adalah penelitian klasik tentang kolera di London yang dilakukan oleh John Snow pada tahun 1854 ( Snow 1855 ).
            Pengamatan – pengamatan epidemiologi pada masa awal tidaklah terbatas pada penyakit – penyakit infeksi saja, terjadinya penyakit – penyakit lain juga memperlihatkan variasi. Distribusi berbagai penyakit malnutrisi diteliti pada permulaan abad ini dan dihubungkan dengan sifat – sifat tertentu dari susunan makanan. Malahan sebelum nutrein esensial, seperti vitmin – vitamin tertentu telah diidentifikasi, teori – teori tentang penyebab penyakit malnutrisi dirumuskan, cara – cara pencegahan dijalankan dan penduduk yang sakit diobati dengan sukses. Penelitian tentang distribusi pellagra yang dikerjakan oleh Goldbelger antara 1915 sampai dengan 1926 ( Terris 1964 ) merupakan suatu contoh yang baik mengenai proses ini.
            Selama beberapa dasawarsa terakhir ini, perhatian yang meningkat telah berpusat pada epidemiologi penyakit keganasan. Penelitian – penelitian epidemiologi menyumbangkan dengan meyakinkan pemahaman tentang peranan merokok sigaret dalam terjadinya kanker paru. Penelitian – penelitian lain telah memperlihatkan bahwa ada asosiasi antara pemaparan terhadap beberapa jenis radiasi pengion dengan bentuk – bentuk kanker tertentu.
            Bidang aplikasi lainnya dewasa ini yang sangat penting adalah penyakit kardiovaskular. Satu penjelasan yang masuk akal tentang peningkatan penyakit ini adalah perubahan yang sangat nyata dalam gaya hidup. Kita masih kekurangan pengetahuan mendasar tentang faktor – faktor yang relatif penting seperti sterss, aktifitas fisik yang terbatas, merokok, asupan kalori yang tinggi dan proporsi lemak jenuh yang tinggi, dan kita tidak mengetahui apa hubungan antara sifat – sifat ini dengan meningkatnya tekanan darah, kolestrol dan trigliserida serum ( lemak darah ). Dalam tahun terakhir – terakhir ini sejumlah besar penelitian epidemiologi telah mengevaluasi peranan sifat – sifat ini dalam menimbulkan infark miokard untuk mengklarifikasi cara – cara yang dapat mencegah penyakit tersebut.
            Pada tahun – tahun terakhir ini, nilai informasi tentang distribusi penyakit untuk perencanaan pemberian pelayanan kesehatan telah menjadi makin nyata. Dalam beberapa penelitian kejadian kesakitan telah dihubungkan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan, permintaan, dan suplai. Juga ada perhatian yang meningkat dalam efektivitas sistem pelayanan kesehatan dan berbagai cara pengobatan.

II. PEMBAHASAN

            Epidemiologi menekankan upaya menerangkan bagaimana distribusi penyakit dan bagaimana berbagai faktor menjadi faktor  penyebab penyakit tersebut. Untuk mengungkapkan dan menjawab masalah tersebut, epidemiologi melakukan berbagai cara yang selanjutnya menjadikan epidemiologi dapat dibagi dalam beberapa jenis.
            Umumnya epidemiologi dapat dibagi atas tiga jenis utama yakni epidemiologi Deskriptif, epidemiologi Analitis dan epidemiologi Eksperimental.

A. Epidemiologi Deskriptif
            Epidemiologi deskriptif berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang distribusi penyakit atau masalah kesehatan masyarakat.
            Di sini dipelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat. Keterangan tentang frekuensi dan distribusi suatu penyakit atau masalah kesehatan menunjukkan tentang besarnya masalah itu dalam masyarakat. Hasil pekerja Epidemiologi Deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai faktor siapa, di mana, kapan.
            Epidemiologi Deskriptif merupakan langkah awal untuk mengetahui adanya masalah kesehatan dari segi epidemiologi dengan menjelaskan siapa yang terkena dan di mana serta kapan terjadinya masalah.
1. Siapa : faktor orang dalam menjawab siapa yang terkena masalah bisa berupa variabel umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Faktor – faktor ini bisa disebut sebagai variabel epidemiologi atau demografi. Kelompok orang yang potensial atau punya peluang untuk menderita sakit atau mendapatkan resiko biasanya disebut population at risk ( penduduk punya peluang )
2. Di mana : Pertanyaan ini mengenai faktor tempat di mana masyarakat tinggal atau bekerja, atau di mana saja ada kemungkinan mereka menghadapi masalah kesehatan. Faktor tempat ini dapat berupa kota ( urban ), dan desa ( rural )..
3. Kapan : Kejadian penyakit berhubungan juga dengan waktu. Faktor waktu ini dapat berupa jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.
            Walaupun suatu deskripsi epidemiologi itu sederhana tidaklah berarti tidak memberi arti penting. Deskripsi yang tepat hanya dapat berguna untuk menggambarkan besarnya masalah tetapi juga memberi gambaran tentang aspek – aspek yang berkaitan dengan deskriptif itu.
            Contohnya adalah mengenai vibrio papahaemolyticus, bakteri yang dapat diisolasi dari air laut yang merupakan salah satu penyebab utama keracunan makanan. Distribusi vibrio ini ternyata banyak ditemukan di daerah pesisir pantai khususnya di daerah – daerah terbuka dekat pelabuhan besar. Distribusi mereka tergantung kepada temperatur air sehingga mereka banyak ditemukan pada musim panas dan lebih kurang ditemukan pada musim dingin. Karena itu kejadian keracunan makanan lebih sering terjadi pada musim panas daripada musim lainnya.

           
B. Epidemiologi Analitis
            Epidemiologi Analitis berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor – faktor ( determinan ) masalah kesehatan. Di sini diharapkan epidemiologi mampu menjawab pertanyaan mengapa atau apa penyebab dari terjadinya masalah itu. Misalnya setelah ditemukan secara deskriptif bahwa perokok yang menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan atau penyebab terjadinya kanker paru.

C. Epidemiologi Eksperimental
            Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya faktor penyakit, maka perlu diuji faktor kebenarannya dengan percobaan atau eksperimen. Misalnya kalau rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru, maka perlu dilakukan eksperimen bahwa jika rokok dikurangi, maka kanker paru akan menurun. Epidemiologi dapat juga dilakukan di laboratorium, tetapi sesuai dengan masalah komuniti untuk dihadapinya, maka eksperimen epidemiologi sewajarnya dilakukan di komuniti.
           
            Ketiga jenis ini tidak bisa dibedakan satu sama lainnya saling berkaitan dan mempunyai peranan masing – masing sesuai masalah yang dihadapi. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengungkapan dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif, selalu diperdalam dengan epidemiologi analitis dan disusul dengan melakukan epidemiologi eksperimental.

2.1  Peranan Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat
            Dari kemampuan untuk mngetahui distribusi dan faktor – faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan, maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :
  1. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah ksehatan dalam masyarakat.
  2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan.
  3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
  4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
  5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.

            Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam keterkaitannya dengan bidang – bidang disiplin Kesmas lainnya seperti Administrasi Kesehatan Masyarakat, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan dan Pendidikan Kesehatan atau Ilmu Perilaku. Misalnya peranan epidemiologi dalam proses perencanaan kesehatan,. Tampak bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi masalah memilih prioritas, menyusun objektif, menerangkan kegiatan, koordinasi dan evaluasi. ( Dever, hal.ix )
            Selain itu, dalam mempersiapakan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam mambuat suatu diagnosis epidemiologi dari masalah yang memerlukan intervensi itu ( Green ; 15 ). Di sini epidemiologi berperan dalam menentukan masalah kesehatan berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas, fertilitas dan disabilitas. Juga dapat dipakai dalam menghitung frekuensi penyakit dalam bentuk insiden, prevalensi, distribusi, intensitas dan perlangsungan ( duration ) suatu penyakit.
            Sebagai contoh peranannya sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan masyarakat ( Green ; 37 ), epidemiologi dapat memberikan gambaran atau diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan infant, anemia, penyakit – penyakit parasit dan kesehatan mental.

2.2 Peranan Epidemiologi dalam memecahkan masalah kesehatan di masyarakat.
          Peranan epidemiologi dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat meliputi :
1.      Epidemiologi penyakit menular
Bentuk ini  yang  telah banyak memberikan peluang dalam usaha pencegahan dan penanggulangan penyakit menular tertentu. Berhasilnya manusia mengatasi berbagai gangguan penyakit menular dewasa ini merupakan salah satu hasil gemilang dari epidemiologi.
2.      Epidemiologi penyakit tidak menular
Pada saat ini sedang berkembang pesat mencari berbagai faktor yang memegang peranan dalam timbulnya berbagai masalah penyakit tidak menular seperti, kanker, penyakit sistemik, serta berbagai penyakit menahun lainnya termasuk masalah meningkatnya masalah kecelakaan lalu lintas dan penyalahgunaan obat-obatan tertentu. Bidang ini banyak digunakan terutama dengan meningkatnya masalah kesehatan yang bertalian erat dengan berbagai gangguan kesehatan akibat kemajuan dalam berbagai bidang terutama bidang industri yang banyak mempengaruhi keadaan lingkungan, termasuk lingkungan fisik, biologis, maupun sosbud.
3.      Epidemiologi klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membengkali para klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
4.      Epidemiologi kependudukan
Merupaka salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan sistem pendakatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang  terjadi di masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan tidak hanya memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk secara demografis dalam hubungannya dengan masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat, tetapi juga sangat berperan dalam berbagi aspek kependudukan serta keluarga berencana.
5.      Epidemiologi  pengolahan pelayanan kesehatan
Bentuk ini merupakan salah satu sistem pendekatan manajemen dalam mengatasi masalah, mencari faktor  penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.
6.      Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini  merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja, baik yang bersifat fisik kimiawi, biologis, maupun sosial budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.
7.      Epidemiologi kesehatan jiwa
Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat baik mengenai  keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
8.      Epidemiologi gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalam analisis  masalah gizi masyarakat dimana masalah ini erat  hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola hidup masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat melalui epidemiologi gizi bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat.

III. PENUTUP

Kesimpulan :

1. Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
2. Epidemiologi dibedakan menjadi tiga, yaitu Epidemiologi Deskriptif, Epidemiologi Analitis dan Epidemiologi Eksperimental.
3. Peranan epidemiologi dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat meliputi
a. epidemiologi penyakit menular
b. epidemiologi penyakit tidak menular
c. epidemiologi klinik
d. epidemiologi kependudukan
e. epidemiologi pengolahan pelayanankesehatan
f. epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
g. epidemiologi kesehatan jiwa
h. epidemiologi gizi

DAFTAR PUSTAKA
DR. Bustan, M.N, Arsunan, A. 1997.  Pengantar Epidemiologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dr. Chandra , Budiman. 1996.  Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta :          Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei Jakarta : Rineka Cipta. 

FKM UNDIP